Jumat, 27 April 2012

KPSI VS PSSI

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin memastikan, pertemuan dengan Tim Task Force (Satgas Rekonsiliasi) AFC adalah membicarakan PSSI pimpinannya dengan pihak Indonesia Super League (ISL) yang dianggap sebagai liga tandingan. Karena itu, apabila ada yang menyebut pertemuan itu membicarakan dua PSSI, hal demikian dianggap salah.
"Satgas AFC tidak mengenal siapa itu KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia-red). Sehingga, sangat tidak benar jika KPSI berani mengklaim bahwa mereka juga di undang dalam pertemuan dengan AFC," kata Djohar, Kamis (26/4).
Menurut dia, Satgas yang dibentuk AFC tersebut bertujuan membantu menyelesikan konflik sepak bola nasional, sangat bersikap bijaksana. Misalnya saja, Satgas AFC menerima sangat baik dua perwakilan PSSI, yakni Farid Rahman dan Tri Goestoro, selaku Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal. Selain itu juga menerima perwakilan pihak ISL, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono dan Kuasa Hukum Hinca Pandjaitan.
"Satgas AFC justru melihat besarnya potensi sepak bola di Indonesia dan memberikan dukungan terhadap program-program yang sudah dan akan dijalankan PSSI. Bahkan, pembicaraan hanya seputar dualisme kompetisi saja dan sama sekali tidak menyinggung soal dualisme asosiasi, apalagi mengenai legalitas para anggota PSSI yang hadir di Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, seperti yang dituduhkan pihak KPSI," tegasnya.
Djohar menambahkan, pihak AFC meminta agar kubu PSSI dapat melakukan pertemuan ulang dengan pihak pengelola ISL guna mengadakan pembicaraan lebih lanjut hingga mencapai kesepakatan perbaikan di pentas sepak bola Tanah Air.
"Jadi, sekali lagi, tidak benar jika ada pihak yang mengaku-aku bahwa pertemuan tersebut utamanya membahas kepemimpinan PSSI di bawah Djohar Arifin Husin sudah kehilangan legalitas. Satgas AFC tidak mengakui adanya KPSI dan hanya ingin menyelesaikan persoalan dualisme kompetisi," tandasnya.
 image